September 28, 2012
September 12, 2012
Etika Bercanda Dalam Islam
Jika selama ini anda adalah tipe orang yang suka bercanda dan mengaku ber-KTP 'ISLAM' maka tak ada salahnya anda membaca postingan di bawah ini.
Hendaknya percandaan tidak mengandung nama Allah, ayat-ayat-Nya,
Sunnah rasul-Nya atau syi`ar-syi`ar Islam. Karena
Allah telah berfirman tentang orang-orang yang memperolok-olokan shahabat Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa sallam , yang ahli baca al-Qur`an yang artimya:
"Dan
jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan), tentulah
mereka menjawab: "Sesungguh-nya kami hanyalah bersenda gurau dan
bermain-main saja". Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya
dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?". Tidak usah kamu minta ma`af,
karena kamu kafir sesudah beriman". (At-Taubah: 65-66).
Hendaknya percandaan itu adalah benar tidak mengandung dusta. Dan hendaknya pecanda tidak
mengada-ada cerita-cerita khayalan supaya orang lain tertawa. Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Celakalah bagi orang yang
berbicara lalu berdusta supaya dengannya orang banyak jadi tertawa. Celakalah
baginya dan celakalah". (HR. Ahmad dan dinilai hasan oleh Al-Albani).
Hendaknya percandaan tidak mengandung unsur menyakiti perasaan salah
seorang di antara manusia.
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah seorang di
antara kamu mengambil barang temannya apakah itu hanya canda atau
sungguh-sungguh; dan jika ia telah mengambil tongkat temannya, maka ia harus
mengembalikannya kepadanya". (HR. Ahmad dan Abu Daud; dinilai hasan oleh
Al-Albani).
Bercanda tidak boleh dilakukan terhadap orang yang lebih tua darimu,
atau terhadap orang yang tidak bisa bercanda atau tidak dapat menerimanya, atau
terhadap perempuan yang bukan mahrammu.
Hendaknya
anda tidak memperbanyak canda hingga menjadi tabiatmu, dan jatuhlah wibawamu
dan akibatnya kamu mudah dipermainkan oleh orang lain.
Langganan:
Postingan (Atom)