Percaya nggak kalau kotoran
manusia sama bergunanya dengan kotoran hewan? Tidak mengherankan jika sebagian
besar orang tidak mempercayai hal itu, mengingat selama ini kotoran manusia
akan selalu berakhir pada septic tank sedangkan kotoran hewan akan memberikan
banyak manfaat bagi tumbuhan dengan digunakan sebagai pupuk, dan bahan bakar
berupa biogas. Padahal tahu nggak sih, kalo urine kita (manusia) sebagian besar
mengandung unsur NH3 yang sangat berguna jika digunakan sebagai
pupuk tanaman terutama buah-buahan. Sementara kotoran manusia dalam bentuk
padat juga dapat diolah menjadi biogas
untuk digunakan dalam keperluan sehari-hari.
Konsep toilet biogas di
perkenalkan oleh Bindeshwar Pathak
(Sulabh International Social Service), seorang berkebangsaan India. Konsep
pembuatan toilet biogas ini bertujuan untuk mengurangi pemanasan global, dengan
cara mengubah kotoran manusia menjadi senyawa biogas yang dapat dijadikan
tenaga listrik atau bahan bakar untuk memasak . sedangkan cairan urine manusia
dapat dijadikan berbagai macam pupuk.
Cara kerja toilet biogas :
Dengan menyediakan bak-bak penampung, yang berfungsi seperti septic tank sebagai penerima kotoran langsung dari toilet atau biasa disebut digester, akan tetapi digester ini tidak hanya berfungi sebagai penerima kotoran saja tetapi juga sebagai tempat pengolahan kotoran organik menjadi menjadi biogas. Pengolahan biogas menggunakan air dengan perbandingan 1:1, tidak terlalu banyak tidak pula terlalu sedikit. Dikarenakan air sangat penting dalam proses biologi pembuatan biogas.
Untuk mendapatkan biogas yang diinginkan, digester haruslah bersifat anaerobik dengan suhu 27-28 0C. Hal ini berkaitan dengan “kesenangan” hidup bakteri pemproses biogas pada tempat yang tak boleh ada oksigen sehingga kotoran organik yang dimasukkan ke dalam bioreaktor bisa dikonversi mikroba. Keberadaan udara menyebabkan gas CH4 tidak terbentuk. Oleh karena itu maka bejana pembuat biogas harus dalam keadaan tertutup rapat.
Proses ini akan selesai dalam waktu 7 hari,maka gas metana (CH4)sudah terbentuk dan siap dialirkan untuk keperluan memasak.
Pemanfaatan toilet biogas ini dapat dilakukan secara individu pada setiap rumah tangga, dapat pula dilakukan secara komunal pada toilet umum. Pemanfaatan secara komunal, memliki tangki pengolahan lebih dari 1 tangki, bahkan biogas yang dihasilkan pun nantinya dapat memberikan keuntungan, karena tidak hanya di pakai diri sendiri tetapi juga bisa di jual.
Sejauh ini konsep toilet biogas telah diterapkan di beberapa
wilayah Indonesia dan menunjukkan hasil yang memuaskan bagi penggunanya,
walaupun penggunanya masih dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan
pengadaan toilet biogas ini kurangnya pendekatan dan sosialisasi yang cukup
pada masyarakat.
Pada konsep perencanaan suistainable
sanitation di Indonesia pun mulai memperhitungkan pengadaan menyeluruh teknologi
toilet biogas ini, guna menekan rendahnya dampak pemanasan global dan
mendapatkan sumber energi baru. Walaupun terkesan menjijikan dengan menggunakan
kotoran manusia sebagai bahan bakar, tetapi kenapa tidak dicoba? Toh teknologi toilet
biogas demi kehidupan bumi yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar