Peta Administrasi Kab. Maros |
Secara umum luas
wilayah Kabupaten Maros kurang lebih 1.619,12
Km2 dan secara administrasi pemerintahan terdiri atas 14 wilayah
kecamatan dan 103 desa/kelurahan. Berdasarkan posisi dan letak geografis
wilayah, Kabupaten Maros berada pada koordinat 400 45’– 500 07’ Lintang Selatan
dan 1090 205’ – 1290 12’ Bujur Timur. Batas administrasi wilayahnya adalah
sebagai berikut :
·
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Pangkep
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kota Makassar dan
Kabupaten Gowa
·
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bone
·
Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar
Luas wilayah Kabupaten Maros berdasarkan
hasil perhitungan dengan menggunakan peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1 : 50.000
edisi I Tahun 1991 yang diterbitkan Bakosurtanal dan Peta Administrasi BPN
Maros yaitu kurang lebih 213.188,69 Ha. Sedangkan menurut BPS Kabupaten Maros
2009 luas wilayah Kabupaten Maros tercatat 1.619,12 Km², meliputi 14 kecamatan,
dimana Kecamatan Tompobulu dan Kecamatan Mallawa merupakan 2 kecamatan terluas
dengan luas masing-masing adalah 287,66 Km² dan 235,92 Km². Sedangkan wilayah
kecamatan dengan luas terkecil adalah Kecamatan Moncongloe dan Kecamatan Mandai
dengan luas masing-masing adalah 46,87 Km² dan 49,11 Km². Jumlah dan luas
masing-masing wilayah di Kabupaten Maros lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel 1
Tabel .1.
Luas
Kecamatan, Jumlah Desa dan Kelurahan Kabupaten Maros
No.
|
Kecamatan
|
Luas
Kecamatan
|
Juml.
Desa
|
Juml
Kel
|
|
Luas
(km²)
|
%
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
1
|
Mandai
|
49,11
|
3,03
|
6
|
6
|
2
|
Moncongloe
|
46,87
|
2,89
|
6
|
6
|
3
|
Maros
Baru
|
53,76
|
3,32
|
7
|
7
|
4
|
Marusu
|
53,73
|
3,32
|
7
|
7
|
5
|
Turikale
|
29,93
|
1,85
|
7
|
7
|
6
|
Lau
|
73,83
|
4,56
|
6
|
6
|
7
|
Bontoa
|
93,52
|
5,78
|
9
|
9
|
8
|
Bantimurung
|
173,70
|
10,73
|
8
|
8
|
9
|
Simbang
|
105,31
|
6,50
|
6
|
6
|
10
|
Tanralili
|
89,45
|
5,52
|
8
|
8
|
11
|
Tompobulu
|
287,66
|
17,77
|
8
|
8
|
12
|
Camba
|
145,36
|
8,98
|
8
|
8
|
13
|
Cenrana
|
180,97
|
11,18
|
7
|
7
|
14
|
Mallawa
|
235,92
|
14,57
|
12
|
12
|
Jumlah
|
1.619,12
|
100
|
105
|
105
|
Sumber : BPS,
Maros Dalam
Angka 2010
Peta Rencana Struktur Ruang |
Kondisi tata guna lahan Kabupaten Maros secara umum terdiri atas;
perkampungan, tambak, tegalan, sawah, kebun campuran, semak belukar, hutan
lebat, hutan belukar, lahan terbangun dan lain-lain penggunaan lahan yang ada.
Pergesaran pemanfaatan lahan kawasan Kabupaten Maros secara umum telah
mengalami perubahan yang cukup elativ, akibat terjadinya peningkatan
pembangunan aktivitas elati ekonomi.
Kabupaten Maros terbagi dalam 4 (empat) satuan
geomorfologi, sebagai berikut :
1)
Satuan Pegunungan Vulkanik : menempati bagian utara, tengah dan
timur puncak tertinggi Bulu Lekke (1.361 m dpl) menempati luas 30 % dari luas
daerah kabupaten Maros, dinampakkan dengan relief topografi yang tinggi,
kemiringan terjal, tekstur topografi yang kasar dan batuan penyusunnya dari
batuan gunung api (vulkanik).
2)
Satuan Perbukitan Vulkanik : Intrusi dan Sedimen : menempati daerah
perbukitan yang menyebar secara setempat-setempat sekitar 15 % dari luas
kabupaten Maros, diperlihatkan dengan kenampakan topografi berbukit dengan
batuan penyusun ; batuan vulkanik, batuan intrusi (batuan beku), dan batuan
sedimen
3)
Satuan Perbukitan Karst : Satuan perbukitan ini tersebar cukup
luas pada bagian tengah, timurlaut daerah Kabupaten Maros yang meliputi
kecamatan Bontoa, Bantimurung, Simbang, Tanralili, Mallawa dan Camba, ciri khas
pada satuan morfologi ini adalah kenampakan topografi berbukit-bukit karst
dengan tekstur sangat kasar dengan batu gamping sebagai batuan penyusunnya.
4)
Satuan Pedataran Alluvium : terletak dibagian barat yang tersebar
dengan arah utara-selatan, menempati sekitar 25% dari luas daerah kabupaten
Maros. Tercirikan
dengan bentuk morfologi topografi datar, relief rendah, tekstur halus dengan
batuan dasar endapan alluvium.
Peta Rencana Pola Ruang |
Hasil catatan registrasi
yang diperoleh, tingkat kepadatan penduduk di Kabupaten Maros berdasarkan
klasifikasinya dibedakan atas 3 (tiga) bahagian yaitu; kepadatan tinggi, sedang
dan rendah. Kepadatan tertinggi berada di wilayah Kecamatan Turikale dengan
kepadatan penduduk sebesar 1.110 jiwa/km2, kepadatan penduduk terendah berada
di Kecamatan Tompobulu dengan jumlah sebesar 49 jiwa/km2. Demikian pula halnya
dengan pola penyebaran penduduk terjadi secara tidak merata. Data yang
diperoleh menunjukkan pola penyebaran penduduk di Kabupaten Maros secara umum
terakumulasi di pusat kota dan pusat-pusat pertumbuhan kota. Perkembangan
jumlah penduduk, dan kepadatan dirinci menurut kecamatan di Kabupaten Maros
pada Tabel berikut :
Kepadatan Penduduk Kabupaten Maros Dirinci Menurut Kecamatan
No
|
Kecamatan
|
Jumlah Penduduk (Jiwa)
|
Luas Wilayah
(Km2)
|
Kepadatan Penduduk
(Jiwa/Km2)
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
Mandai
|
34.973
|
49,11
|
712
|
2
|
Moncongloe
|
16.972
|
46,87
|
362
|
3
|
Maros Baru
|
22.836
|
53,76
|
425
|
4
|
Marusu
|
23.963
|
53,73
|
446
|
5
|
Turikale
|
33.235
|
29,93
|
1.110
|
6
|
Lau
|
24.208
|
73,83
|
328
|
7
|
Bontoa
|
27.289
|
93,52
|
292
|
8
|
Bantimurung
|
27.817
|
173,70
|
160
|
9
|
Simbang
|
22.001
|
105,31
|
209
|
10
|
Tanralili
|
24.375
|
89,45
|
272
|
11
|
Tompobulu
|
14.053
|
287,66
|
49
|
12
|
Camba
|
12.523
|
145,36
|
86
|
13
|
Cenrana
|
14.504
|
180,97
|
80
|
14
|
Mallawa
|
12.028
|
235,92
|
51
|
Jumlah
|
310.777
|
1.619,12
|
192
|
Sumber : Dinas
Kependudukan Kabupaten
Peta Penetapan KSK |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar