Do’a Rabiah
dari Basrah
Wahai
Tuhanku,
Apa pun jua bahagiaan dari dunia kini
yang akan Kau
anugerahkan padaku, anugerahkan itu
pada musuh-musuh-Mu
dan pun jua bahagiaan dari dunia akan
tiba
Wahai
Tuhanku,
Urusanku dan gairahku di dunia kini dan
dunia akan
tiba adalah semata mengingat Dikau di
atas segalanya.
Dari kesegalaan di semesta pilihanku
adalah
berangkat menemui-Mu. Inilah yang akan
kuucapkan
kelak “Dikaulah segalanya.”
Wahai
Tuhanku,
Tanda paling permata dalam hatiku
adalah harapanku pada-Mu
dan kata paling gula di lidahku adalah
pujian pada-Mu
dan waktu paling kurindu adalah jam
ketika aku bertemu dengan Kau
Wahai
Tuhanku,
Aku tak dapat menahan hidup duniawi ini
tanpa mengingat-Mu
Dan bagaiman mungkin daku hidup di
dunia
akan tiba tanpa menatap wajah-Mu?
Wahai
Tuhanku,
Inilah keluhanku. Daku ini orang asing
di kerajaan-Mu
dan mati kesepian di tengah-tengah
penyembah-Mu.
Wahai Tuhanku, jangan jadikan daku
kelewang di tengah penakluk perkasa.
Jelmakan daku jadi tongkat kecil
penunjuk jalan bagi si orang buta.
Wahai
Tuhanku,
Jangan jadikan aku pohon besar yang
kelak jadi tombak dan goda peperangan.
Jelmakan daku jadi batang kayu rimbun
di tepi jalan
tempat musafir berteduh memijat kakinya
yang lelah
Wahai
Tuhanku,
Sesudah daku mati,masukkandaku ke
neraka
dan jadikan jasmaniku memenuhi seluruh
ruang neraka
sehingga taka da orang lain dapat
dimasukkan kesana.
Wahai
Tuhanku,
Bilamana daku menyembah-Mu karena takut
neraka,
Jadikanlah neraka kediamanku.
Dan bilamana daku menyembah-Mu karena
gairah nikmat surga,
maka tutuplah pintu surga selamanya
bagiku.
Tetapi apabila daku menyembah-Mu demi
Dikau semata,
maka jangan larang daku menatap
keindahan-Mu yang abadi.
**Puisi karya
Rabiah Adawiyah pada abad ke-8 Masehi,
diterjemahkan oleh
Taufik Ismail pada tahun 1975.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar