Kabupaten
Asmat memiliki karakteristik wilayah yang unik. Di bagian utara, kaki
Pegunungan Jayawijaya tampak membentengi sebagian wilayah pecahan kabupaten
Merauke ini. Bagian barat dan selatan dikelilingi oleh Laut Arafuru. Dan semua
wilayah tersebut dipayungi oleh hijaunya hutan rimba tropis. Itulah sekilas
gambara Kabupaten Asmat. Kabupaten ini memiliki luas 28.167 km2, terbagi
menjadi 7 kecamatan dengan Agats sebagai ibukota kabupaten. Wilayahnya sendiri
berbatasan dengan Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Yahukimo di sebelah utara,
Kabupaten Mappi dan Laut Arafuru di sebelah selatan, Kabupaten Mimika dan Laut
Arafuru di sebelah barat, dan Kabupaten Boven Digoel dan Kabupaten Mappi di
sebelah timur. Wilayahnya yang berbatasan dengan Laut Arafuru dan terkepung
kaki pegunungan Jayawijaya, membuat Kabupaten Asmat hanya bisa dijangkau oleh
transportasi air dan udara saja.Tersedia lapangan terbang di Agats, yakni
Bandara Ewer.
Ada pula
bandara yang terletak di Pantai Kasuari. Asmat memang sudah dikenal dunia. Seni
pahatan dan ukir-ukiran kayunya yang khas telah mengangkat nama Asmat.
Masyarakat Asmat secara turun temurun memang menekuni seni yang dulunya
digunakan sebagai pelengkap upacara saja.Berbeda dengan penduduk Papua
pedalaman yang makanan utamanya umbi umbian, makanan pokok orang asmat adalah
sagu. Sagu memang banyak tersebar di hutan di daerah ini. Ketergantungan suku
asmat pada hutan terlihat dari kehidupan sehari-harinya yang memang menggunakan
bahan-bahan dari hutan, seperti sagu, kayu besi untuk bahan bangunan, perahu,
dan media memahat. Sebenarnya, hutan yang ada tidak sekedar menghasilkan kayu
semata, tetapi juga menghasilkan hasil hutan non kayu seperti gaharu, kemiri,
damar dan rotan.
Masih ada sektor lain yang cukup berpotensi, yakni perikanan. Dari 23 kecamatan di Kabupaten Merauke (sebelum pemekaran), hanya tujuh kecamatan yang berbatasan langsung dengan Laut Arafuru. Lima kecamatan merupakan milik Kabupaten Asmat. Ini sebenarnya merupakan peluang emas untuk mengembangkan sektor perikanan. Produksi perikanan yang dihasilkan seperti ikan kakap, cucut, kepiting, udang, teripang, dan cumi-cumi. Potensinya cukup melimpah mengingat Laut Arafuru merupakan salah satu wilayah penangkapan di Indonesia yang produksinya cukup banyak.
Masih ada sektor lain yang cukup berpotensi, yakni perikanan. Dari 23 kecamatan di Kabupaten Merauke (sebelum pemekaran), hanya tujuh kecamatan yang berbatasan langsung dengan Laut Arafuru. Lima kecamatan merupakan milik Kabupaten Asmat. Ini sebenarnya merupakan peluang emas untuk mengembangkan sektor perikanan. Produksi perikanan yang dihasilkan seperti ikan kakap, cucut, kepiting, udang, teripang, dan cumi-cumi. Potensinya cukup melimpah mengingat Laut Arafuru merupakan salah satu wilayah penangkapan di Indonesia yang produksinya cukup banyak.
sumber : unikblogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar