Juli 14, 2013


Do’a Rabiah dari Basrah

Wahai Tuhanku,
Apa pun jua bahagiaan dari dunia kini yang akan Kau
anugerahkan padaku, anugerahkan itu pada musuh-musuh-Mu
dan pun jua bahagiaan dari dunia akan tiba

Wahai Tuhanku,
Urusanku dan gairahku di dunia kini dan dunia akan
tiba adalah semata mengingat Dikau di atas segalanya.
Dari kesegalaan di semesta pilihanku adalah
berangkat menemui-Mu. Inilah yang akan kuucapkan
kelak “Dikaulah segalanya.”

Wahai Tuhanku,
Tanda paling permata dalam hatiku adalah harapanku pada-Mu
dan kata paling gula di lidahku adalah pujian pada-Mu
dan waktu paling kurindu adalah jam ketika aku bertemu dengan Kau

Wahai Tuhanku,
Aku tak dapat menahan hidup duniawi ini tanpa mengingat-Mu
Dan bagaiman mungkin daku hidup di dunia
akan tiba tanpa menatap wajah-Mu?

Wahai Tuhanku,
Inilah keluhanku. Daku ini orang asing di kerajaan-Mu
dan mati kesepian di tengah-tengah penyembah-Mu.
Wahai Tuhanku, jangan jadikan daku kelewang di tengah penakluk perkasa.
Jelmakan daku jadi tongkat kecil penunjuk jalan bagi si orang buta.

Wahai Tuhanku,
Jangan jadikan aku pohon besar yang kelak jadi tombak dan goda peperangan.
Jelmakan daku jadi batang kayu rimbun di tepi jalan
tempat musafir berteduh memijat kakinya yang lelah

Wahai Tuhanku,
Sesudah daku mati,masukkandaku ke neraka
dan jadikan jasmaniku memenuhi seluruh ruang neraka
sehingga taka da orang lain dapat dimasukkan kesana.

Wahai Tuhanku,
Bilamana daku menyembah-Mu karena takut neraka,
Jadikanlah neraka kediamanku.
Dan bilamana daku menyembah-Mu karena gairah nikmat surga,
maka tutuplah pintu surga selamanya bagiku.

Tetapi apabila daku menyembah-Mu demi Dikau semata,
maka jangan larang daku menatap keindahan-Mu yang abadi.

**Puisi karya Rabiah Adawiyah pada abad ke-8 Masehi,
diterjemahkan oleh Taufik Ismail pada tahun 1975.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar