Agustus 29, 2011

Selamat Lebaran^_^



Tidak terasa sudah tahun ketiga meyambut hari raya penuh berkah ini di tanah rantau. Semoga suatu hari nanti bisa berkumpul lagi dengan keluarga untuk menyambut hari kemenangan ini. Suatu hari, dimana setiap dari kita telah meraih cita, impian dan tujuan kita masing-masing.
Kangenku Kau e.....
Bos-bos besar dirumahku (he...he...)


Agustus 28, 2011

Sekilas tentang Perencanaan Wilayah & Kota


A.   Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah menetapkan suatu tujuan dan merumuskan langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurut Conyers & Hills (1994), perencanaan adalah “ suatu proses yang berkesinambungan yang mencakup keputusan-keputusan atau piliha-pilihan berbagai alternative penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pada masa yang akan datang.”
Arsyad (1999) berpendapat ada empat elemen dasar perencanaan, yaitu:
  1. merencanakan berarti memilih
  2. perencanaan merupakan alat pengalokasian sumber daya
  3. perencanaan merupakan alat mencapai tujuan
  4. perencanaan berorientasi ke masa depan
Berdasarkan perencanaan dapat dibagi atas dua versi yaitu satu versi melihat perencanaan adalah suatu teknik atau profesi yang membutuhkan keahlian dan versi yang satu lagi melihat perencanaan (pembangunan) adalah kegiatan kolektif yang harus melibatkan seluruh masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.

B.   Kaitan Perencanaan dengan Pengambilan Keputusan
Perencanaan adalah pengambilan keputusan untuk hal-hal yang bersangkut paut dengan masa depan. Pengambilan keputusan yang bersangkut paut dengan kebutuhan sesaat atau jangka pendek tidak termasuk kategori perencanaan.
Perlu diingat bahwa tujuan dalam perencanaan juga untuk menyelesaikan masalah, hanya umumnya masalahanya bersifat jangka panjang.

C.   Urutan Langkah-langkah dalam Perencanaan Wilayah
Perencanaan wilayah di Indonesia setidaknya memerlukan unsure-unsur yang urutan atau langkah-langkah sebagai berikut :
1.      Gambaran kondisi saat ini dan identifikasi persoalan, baik jangka pendek, menengah ataupun jangka panjang.
2.      Tetapkan visi, misi, dan tujuan
3.      Identifikasi pembatas dan kendala yang sudah ada saat ini maupun yang diperkirakan akan muncul pada masa yang akan datang.
4.      Proyeksi berbagai variable yang terkait baik yang bersifat controllable maupun non-controllable
5.      Tetapkan sasaran yang dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu.
6.      Mencari dan mengevalusi berbagai alternative
7.      Memilih alternative yang terbaik.
8.      Menetapkan lokasi dari berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan
9.      Menyusun kebijakan dan strategi agar kegiatan pada tiap lokasi berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

D.   Tujuan dan Manfaat Perencanaan Wilayah
Sifat perencanaan wilayah yang sekaligus menunjukkan manfaatnya, antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut.
1.      Perencanaan wilayah haruslah mampu menggambarkan proyeksi dari berbagai kegiatan ekonomi dan penggunaan lahan di wilayah tersebut di masa akan datang.
2.      Dapat membantu atau memandu para pelaku ekonomi untuk memilih kegiatan apa yang perlu dikembangkan dimasa yang akan datang.
3.      Sebagai bahan acuan bagi pemerintah untuk mengendalikan atau mengawasi arah pertumbuhan kegiatan ekonomi dan arah penggunaan lahan.
4.      Sebagai landasan bagi rencana-rencana lainnya yang lebih sempit tetapi lebih detail.

E.   Jenis-Jenis Perencanaan
Jenis perencanaan dapat dilihat dari berbagai sisi. Ada yang meilhat dari segi isi, visi perencanaan, perbedaan luas pandang atas bidang yang direncanakan, dari institusi yang dilibatkan, dari sudut pengelolaan antar berbagai lembaga, dan juga gabungan antar berbgai unsur yang telah disebutkan.
Di Indonesia juga dikenal jenis top-down and bottom-up planning vertical and horizontal planning, dan perencanaan yang melibatkan masyarakat secara langsung dan yang tidak melibatkan masyarakat sama sekali.

F.    Tingkat-tingkat Perencanaan Wilayah
Perencanaan wilayah di Indonesia pada umumnya mengikuti tingkat-tingkat pemerintah yang ada, yaitu tingkat pemerintahan yang memiliki sumber pendapatan sendiri (sumber dana), perencanaan pada tingkat provinsi, tingkat kabupaten atau kota, tingkat kecamatan, dan perencanaan pada level proyek.

G.  Permasalahan yang Dihadapi Perencana Wilayah
Permasalahan yang terkandung dalam perencanaan wilayah utamanya antara lain :
  1. Permasalahan Mikro
  2. Permasalahan Makro
  3. Masalah transportasi/ Penyediaan Prasarana
  4. Sistem Pembiayaan Pembangun di Daerah

Sekilas tentang Perencanaan Wilayah & Kota


A.   Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah menetapkan suatu tujuan dan merumuskan langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurut Conyers & Hills (1994), perencanaan adalah “ suatu proses yang berkesinambungan yang mencakup keputusan-keputusan atau piliha-pilihan berbagai alternative penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pada masa yang akan datang.”
Arsyad (1999) berpendapat ada empat elemen dasar perencanaan, yaitu:
  1. merencanakan berarti memilih
  2. perencanaan merupakan alat pengalokasian sumber daya
  3. perencanaan merupakan alat mencapai tujuan
  4. perencanaan berorientasi ke masa depan
Berdasarkan perencanaan dapat dibagi atas dua versi yaitu satu versi melihat perencanaan adalah suatu teknik atau profesi yang membutuhkan keahlian dan versi yang satu lagi melihat perencanaan (pembangunan) adalah kegiatan kolektif yang harus melibatkan seluruh masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.

B.   Kaitan Perencanaan dengan Pengambilan Keputusan
Perencanaan adalah pengambilan keputusan untuk hal-hal yang bersangkut paut dengan masa depan. Pengambilan keputusan yang bersangkut paut dengan kebutuhan sesaat atau jangka pendek tidak termasuk kategori perencanaan.
Perlu diingat bahwa tujuan dalam perencanaan juga untuk menyelesaikan masalah, hanya umumnya masalahanya bersifat jangka panjang.

C.   Urutan Langkah-langkah dalam Perencanaan Wilayah
Perencanaan wilayah di Indonesia setidaknya memerlukan unsure-unsur yang urutan atau langkah-langkah sebagai berikut :
1.      Gambaran kondisi saat ini dan identifikasi persoalan, baik jangka pendek, menengah ataupun jangka panjang.
2.      Tetapkan visi, misi, dan tujuan
3.      Identifikasi pembatas dan kendala yang sudah ada saat ini maupun yang diperkirakan akan muncul pada masa yang akan datang.
4.      Proyeksi berbagai variable yang terkait baik yang bersifat controllable maupun non-controllable
5.      Tetapkan sasaran yang dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu.
6.      Mencari dan mengevalusi berbagai alternative
7.      Memilih alternative yang terbaik.
8.      Menetapkan lokasi dari berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan
9.      Menyusun kebijakan dan strategi agar kegiatan pada tiap lokasi berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

D.   Tujuan dan Manfaat Perencanaan Wilayah
Sifat perencanaan wilayah yang sekaligus menunjukkan manfaatnya, antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut.
1.      Perencanaan wilayah haruslah mampu menggambarkan proyeksi dari berbagai kegiatan ekonomi dan penggunaan lahan di wilayah tersebut di masa akan datang.
2.      Dapat membantu atau memandu para pelaku ekonomi untuk memilih kegiatan apa yang perlu dikembangkan dimasa yang akan datang.
3.      Sebagai bahan acuan bagi pemerintah untuk mengendalikan atau mengawasi arah pertumbuhan kegiatan ekonomi dan arah penggunaan lahan.
4.      Sebagai landasan bagi rencana-rencana lainnya yang lebih sempit tetapi lebih detail.

E.   Jenis-Jenis Perencanaan
Jenis perencanaan dapat dilihat dari berbagai sisi. Ada yang meilhat dari segi isi, visi perencanaan, perbedaan luas pandang atas bidang yang direncanakan, dari institusi yang dilibatkan, dari sudut pengelolaan antar berbagai lembaga, dan juga gabungan antar berbgai unsur yang telah disebutkan.
Di Indonesia juga dikenal jenis top-down and bottom-up planning vertical and horizontal planning, dan perencanaan yang melibatkan masyarakat secara langsung dan yang tidak melibatkan masyarakat sama sekali.

F.    Tingkat-tingkat Perencanaan Wilayah
Perencanaan wilayah di Indonesia pada umumnya mengikuti tingkat-tingkat pemerintah yang ada, yaitu tingkat pemerintahan yang memiliki sumber pendapatan sendiri (sumber dana), perencanaan pada tingkat provinsi, tingkat kabupaten atau kota, tingkat kecamatan, dan perencanaan pada level proyek.

G.  Permasalahan yang Dihadapi Perencana Wilayah
Permasalahan yang terkandung dalam perencanaan wilayah utamanya antara lain :
  1. Permasalahan Mikro
  2. Permasalahan Makro
  3. Masalah transportasi/ Penyediaan Prasarana
  4. Sistem Pembiayaan Pembangun di Daerah

Agustus 26, 2011

Black Design







Kata orang warna hitam itu simbol kegelapan, kesuraman, dan yang jelek-jelek lainnya tapi buat gue warna hitam itu keren banget, apalagi kalo desainnya kayak gambar-gambar diatas.

WACANA : PEMINDAHAN IBU KOTA NKRI, HARUSKAH DIPINDAHKAN???



Pemindahan Ibu Kota Negara, sebuah wacana yang telah berulangkali muncul ketika timbul kejadian kritis akibat berbgai factor baik itu factor sosial, ekonomi, politik, lingkungan sampai pada hal ang paling krusial seperti bencana. Hal ini mengingat Ibu Kota Negara memiliki fungsi sentral bagi pemimpin Negara dalam melaksanakan tugas kenegaraan, sebagai pusat ekonomi utama Negara, panggung berkembangnya muatan perpolitikan hingga pada administrasi pemerintahan. Berbagai hal yang menjadi keunggulan (spesialisasi) dalam berbagai sector terdapat pada Ibu kota Negara. Ibarat sebuah rumah, maka seorang tamu akan menilai dari halaman depan rumah tersebut, begitupun dengan ibu kota Negara menunjukkan jati diri dan harga diri bangsa.
Melihat akan pentingnya status sebuah Ibu Kota Negara kemudian berkaca dari kenyataan yang terjadi pada ibu kota Negara kita ini, maka yang menjadi pertanyaan besar adalah apakah masih pantas kota Jakarta tetap dipertahankan menjadi Ibu Kota Negara Republik Indonesia?
Secara umum jika ditinjau dari kondisi Kota Jakarta secara menyeluruh maka permasalahan yang terjadi pada kota ini sangatlah kompleks, mulai dari tata ruang yang semrawut, kesenjangan sosial ekonomi antar penduduknya, jumlah penduduk yang melebihi kapasitas daya tamping, kemacetan lalu lintas, tata guna lahan yang tumpang tindih, pencemaran udara, kriminalitas yang tinggi, hingga bencana banjir yang menjadi tradisi masyarakat ibu kota.
Masalah banjir merupakan masalah yang paling krusial dan sampai saat ini belum menemukan solusi yang tepat (lebih tepatnya tidak akan ada solusi yang bisa digunakan) mengingat topografi Jakarta yang rawan akan banjir sementara pembangunan (tumpang tindih penggunaan lahan) yang terjadi pada kota ini selalu bersifat continue seiring dengan penambahan beban tanpa memperhatikan akan dampak. Kelebihan beban ini tidak hanya dalam segi kuantitas demografi tapi juga dari berbagai aspek ekonomi, politik, birokrasi yang salah fungsi akibat dari sentralistis pemerintahan. Berbagai macam dampak multi-fungsi datang bertubi-tubi menampar Ibu Kota Jakarta.
 Jika ditinjau dari dari dampak keruangan, Jakarta terlalu padat akan penduduk. Kedudukan kota Jakarta sebagai Ibu Kota Negara menjadikan kota ini sebagai pusat pemerintahan, perindustrian, perdagangan, dan pariwisata, multi fungsi dari sebuah kota kecil berakibat pada penataan ruang yang semrawut dan pemanfaatan lahan yang saling kontradiktif banyak ditemui di kota ini. Pembangunan fisik yang semakin marak setiap tahunnya tanpa adanya perencanaan yang jelas serta tak sesuai dengan Rencana Penataan Ruang Ibu Kota Jakarta berakibat panjang pada tingkat kehidupan masyarakat di Kota Jakarta, mengingat daya tampung Kota Jakarta semakin minim bagi para urbanit yang hendak mengais sedikit rezeki di pusat ibu pertiwi ini.
Secara ekologis, hal ini sangat berkaitan denan pemanfaatan lahan di Ibu Kota Negara. Sebagian besar wilayah Jakarta saa ini telah mengalami degradasi kualitas lingkungan, dengan tingkat pembangunan secara vertical yang semakin tinggi maupun secara horizontal, penyosotan daerah Ruang Terbuka Hiaju dan pergantian daerah penyerapan dengan semen dan beton bedampak panjang indicator banjir, pencemaran udara, pembuangan limbah, dan pencemaran sosial.
Memang jika dilihat dari kondisi saat maka Kota Jakarta tidak lagi kondusif menjadi Ibu Kota Negara konsep sentralistis pemerintahan yang diterapkan Negara ini justru akan menjadi boomerang sendiri bagi Kota Jakarta yang secara fakta di lapangan memang sudah tidak mampu lagi menanggung beban yang begitu banyak sebagai pusat pemerintahan. Mengapa harus memaksakan pemusatan pemerintahan jika suatu wilayah tidak lagi memiliki kapasitas dan kapabilitas sesuai fungsinya?
 Dalam hal ini bukan berarti kemudian Ibu Kota Negara secara keseluruhan harus dipindahkan ke kota lain, jika hal itu dilakukan bukan menyelesaikan masalah tetapi justru menjadikan problematika tersendiri bagi kota berikutnya yang akan menjadi ‘Calon Ibu Kota Pengganti’ NKRI berikutnya dan tentunya menyerap anggaran pembelanjaan Negara yang cukup besar guna mengurus semua tetek bengek pemindahan berbagai macam fasilitas Negara sedangkan kondisi Negara saat sangatlah tidak memungkinkan untuk mengeluarkan dana yang cukup besar untuk semua pemindahan aparatur Negara tersebut. Seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa konsep sentralistis pemerintahan tidak mampu lagi diterapkan di ibu kota Jakarta, maka salah satu pilihan terbaik yaitu dengan penyebaran beberapa departemen pusat ke luar Kota Jakarta baik di Jawa maupun luar Jawa masih tersedia wilayah yang memungkinkan untuk pengembangan. Tersedianya jaringan transportasi yang baik memungkinkan kelancaran arus manusia, informasi, dan jasa antar wilayah. Dengan demikian tidak ada alasan dalam koordinasi antar pejabat dan negara dan antar departemen, seandainya terjadi pemisahan antara pimpinan negara dengan menteri atau lembaga. Ditinjau dari stratejik dalam menghadapi situasi kritis (perang), pusat kekuasaan negara yang tersentralisir mempunyai risiko tinggi. Jika ibu kota negara sebagai pusat kekuasaan negara jatuh, maka akan berakibat buruk terhadap keberlangsungan suatu negara. Dengan pemindahan beberapa departemen, diharapkan memberikan ruang bernapas yang lebih longgar bagi Ibu Kota Jakarta serta pembenahan Jati diri Negara ini sedikit demi sedikit guna memperbaiki citra Ibu Kota Negara baik dari segi fisik maupun sosial masyarakat  selain itu penyebaran pusat-pusat pertumbuhan di seluruh wilayah, berdampak pada kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia secara merata menjadi kenyataan.
  By: F-a-F

Agustus 25, 2011

The True Couple





Wah...indahnya kalau sudah halal ya.....

Ingatlah Hari Ini!!!

By: Project Pop


Kawan dengarlah yang akan aku katakan
Tentang dirimu setflah selama ini
Ternyata kepalamu akan slalu botak
And kamu kayak gorila


Cobalah kamu ngaca, tuh bibir balapan
Daripada gigi loe kayak kflinci
Yang ini udah gendut suka marah-marah
Kau cacing kepanasan


Tapi ku tak peduli
Kau slalu di hati


Kamu sangat berarti, istimewa di hati
Sflamanya rasa ini
Jika tua nanti kita tflah hidup masing-masing
Ingatlah hari ini


Ketika kesepian menyerang diriku
Nggak enak badan resah nggak menentu
Ku tahu satu cara sembuhkan diriku
Ingat teman-temanku


Donft you worry, just be happy
Temanmu di sini


Donft you worry, donft be angry
Mending happy-happy

Agustus 24, 2011

Sepotong Cerita Cinta

Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak, yaitu : ada CINTA, KEKAYAAN, KECANTIKAN, KESEDIHAN, KEGEMBIRAAN dan sebagainya.

Awalnya mereka hidup berdampingan dengan baik dan saling melengkapi. Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik semakin tinggi dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri.

CINTA sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan. Sementara itu air makin naik membasahi kaki CINTA. Tak lama CINTA melihat KEKAYAAN sedang mengayuh perahu. "KEKAYAAN! KEKAYAAN! Tolong aku!" teriak CINTA.

Lalu apa jawab KEKAYAAN, "Aduh! Maaf, CINTA!" kata KEKAYAAN. "Perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini." Lalu KEKAYAAN cepat-cepat mengayuh perahunya pergi meninggalkan CINTA tenggelam.

CINTA sedih sekali, namun kemudian dilihatnya KEGEMBIRAAN lewat dengan perahunya. "KEGEMBIRAAN! Tolong aku!", teriak CINTA. Namun apa yang terjadi, KEGEMBIRAAN terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tuli tak mendengar teriakan CINTA.
Air makin tinggi membasahi CINTA sampai ke pinggang dan CINTA semakin panik. Tak lama lewatlah KECANTIKAN. "KECANTIKAN! Bawalah aku bersamamu!", teriak CINTA. Lalu apa jawab KECANTIKAN, "Wah, CINTA, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini." Sahut KECANTIKAN.

CINTA sedih sekali mendengarnya. CINTA mulai menangis terisak-isak. Apa kesalahanku, mengapa semua orang melupakan aku. Saat itu lewatlah KESEDIHAN. Lalu CINTA memelas, "Oh, KESEDIHAN, bawalah aku bersamamu", kata CINTA. Lalu apa kata KESEDIHAN, "Maaf, CINTA. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja...", kata KESEDIHAN sambil terus mengayuh perahunya.

CINTA putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya. CINTA terus berharap kalau dirinya dapat diselamatkan. Lalu ia berdoa kepada Tuhannya, oh Tuhan tolonglah aku, apa jadinya dunia tanpa aku, tanpa CINTA?
Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, "CINTA! Mari cepat naik ke perahuku!" CINTA menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua reyot berjanggut putih panjang sedang mengayuh perahunya. Lalu cepat-cepat CINTA naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.
  Kemudian di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan CINTA dan segera pergi lagi. Pada saat itu barulah CINTA sadar, bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang baik hati menyelamatkannya itu. CINTA segera menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu.

"Oh, orang tua tadi? Dia adalah "WAKTU", kata orang itu. Lalu CINTA bertanya "Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku", tanya CINTA heran. Sebab", kata orang itu,"hanya WAKTU lah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari CINTA itu.



Kisah diatas mengingatkan saya akan pemaknaan CINTA pada setiap dari kita, pernahkah kita bertanya pada diri kita sendiri,, apa arti CINTA bagi kita?
Setahu saya cinta adalah sebuah fitrah yang suci.
Cinta adalah anugrah terindah dari Allah SWT. Maha suci Allah yang telah menciptakan cinta dan sekeping hati untuk mencinta.
Cinta bukanlah hanya sebuah ketertarikan secara fisik saja. Ketertarikan secara fisik hanyalah permulaan cinta bukan puncaknya. Dan sudah fitrah manusia untuk menyukai keindahan.Tapi disamping keindahan bentuk dan rupa harus disertai keindahan kepribadian dengan akhlak yang baik.
Cinta sesungguhnya adalah CINTA kepada Allah SWT dan Rasul-Nya diatas apapun.
Hadis riwayat Anas ra ia berkata :
Nabi SAW bersabda: Ada tiga hal yang barang siapa mengamalkannya, maka ia dapat menemukan manisnya iman, yaitu orang yang lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya daripada yang lain, mencintai yang lain karena Allah, tidak suka kembali ke dalam kekufuran (setelah Allah menyelamatkannya) sebagaimana ia tidak suka dilemparkan ke dalam neraka.[HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Ahmad]
Hadis riwayat Anas bin Malik ra ia berkata:
Nabi SAW bersabda: Tidak disebut beriman seorang hamba (dalam hadis Abdul Warits, seorang laki-laki) sebelum aku lebih dicintainya daripada keluarganya, hartanya dan semua orang.[HR.  Bukhari, Muslim, Nasa’i, Ibnu Majah, Ahmad, Ad Darami]
Cinta pada dasarnya adalah bukanlah sesuatu yang kotor, karena kekotoran dan kesucian tergantung dari bingkainya. Ada bingkai yang suci dan halal, dan ada pula bingkai yang kotor dan haram.

Islam adalah agama fitrah karena itulah islam tidaklah membelenggu perasaan manusia. Islam tidaklah mengingkari perasaan cinta yang tumbuh pada diri seorang manusia. Akan tetapi islam mengajarkan pada manusia untuk menjaga perasaan cinta itu dijaga, dirawat dan dilindungi dari segala kehinaan dan apa saja yang mengotorinya.
Islam membersihkan dan mengarahkan perasaan cinta dan mengajarkan bahwa sebelum dilaksanakan akad nikah harus bersih dari persentuhan yang haram.
Seringkali cinta dengan bingkai yang salah akan membawa malapetaka bagi orang yang mencinta, cinta dengan bingkai yang kotor dan haram menjadi pintu gerbang masuknya maksiat bagi para hamba Allah SWT. Adapun pintu gerbang kemaksiatan itu antara lain:
1.   Al-Lahazhat (Pandangan Pertama)
Yang satu ini bisa dikatakan sebagai 'provokator' syahwat atau 'utusan' syahwat. Oleh karenanya, menjaga pandangan merupakan pokok dalam usaha menjaga kemaluan. maka barangsiapa yang melepaskan pandangannya tanpa kendali, niscaya dia akan menjerumuskan dirinya sendiri pada jurang kebinasaan.
Di dalam Musnad Imam Ahmad, diriwayatkan dari Rasulullah SAW.
"Pandangan itu adalah panah beracun dari panah-panah iblis. Maka barangsiapa yang memalingkan pandangannya dari kecantikan seorang wanita, ikhlas karena Allah, maka Allah akan memberikan di hatinya kelezatan sampai pada hari  Kiamat.”
2.   Al-Khatharat (Pikiran Yang Melintas Di Benak)
Adapun "Al-Khatharat" (pikiran yang melintas di benak) maka urusannya lebih sulit. Di sinilah tempat dimulainya aktifitas, yang baik ataupun yang buruk. Dari sinilah lahirnya keinginan (untuk melakukan sesuatu) yang akhirnya berubah menjadi tekad yang bulat. Maka, barangsiapa yang mampu mengendalikan pikiran-pikiran yang melintas di benaknya, niscaya dia akan mampu mengendalikan diri dan menundukkan nafsunya. Namun, orang yang tidak bisa me-   ngendalikan pikiran-pikirannya, maka hawa nafsunyalah yang berbalik menguasainya. Dan barangsiapa yang me-        nganggap remeh pikiran-pikiran yang melintas di benaknya, maka tanpa dia inginkan, akan terseret pada kebinasaan. Pikiran- pikiran itu akan terus melintas di benak dan di dalam hati seseorang, sehingga akhirnya dia akan menjadi angan-angan tanpa makna(palsu).
 "Laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah di sisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitunganNya" (An-Nur: 39).
Orang yang paling jelek cita-citanya dan paling hina,  adalah orang yang merasa puas dengan angan-angan kosongnya. Dia pegang angan-angan itu untuk dirinya dan dia pun merasa bangga dan senang dengannya. Padahal, demi Allah, angan-angan itu adalah modal orang-orang yang pailit dan barang dagangan para pengangguran serta merupakan makanan pokok bagi jiwa yang kosong yang bisa merasa puas dengan gambaran-gambaran dalam khayalan, dan angan-angan palsu.
3.   Al-Khathawat (Langkah Nyata Untuk Sebuah Perbuatan)
Hal ini bisa dicegah dengan komitmen seorang hamba untuk tidak menggerakkan kakinya kecuali untuk perbuatan yang bisa diharapkan mendatangkan pahala-Nya, bila ternyata langkah kakinya itu tidak akan menambah pahala, maka mengurungkan langkah tersebut tentu lebih baik baginya. Dan sebenarnya bisa saja seseorang memperoleh pahala dari setiap perbuatan mubah yang dilakukannya dengan cara meniatkannya untuk Allah, dengan demikian maka seluruh langkahnya akan bernilai ibadah.
"Allah mengetahui khianat mata dan apa yang disembunyikan oleh hati." (Ghafir: 19).
 Cinta mengandung segala makna kasih sayang, keharmonisan, penghargaan dan kerinduan, disamping mengandung persiapan untuk menempuh kehiduapan dikala suka dan duka, lapang dan sempit. Bagi saya cinta adalah hal abstrak yang sangat indah dan mulia, lalu apakah keindahan itu harus kita gadaikan hanya untuk sebuah fatamorgana dunia?




Agustus 21, 2011

Sejarah Tanah Lahirku **P.A.P.U.A**




Peta Administrasi Kota Jayapura

Perjalanan singkat kota Jayapura dimulai dari Pulau Debi dan Teluk Youtefa yang ditemukan oleh pelaut Prancis bernama L.A. Bougainvelle. Kemudian dijadikan sebagai Pusat Penyebaran Injil di Daratan Jayapura oleh Belanda
Nama Kota Jayapura pada awalnya adalah Hollandia dimana nama tersebut di berikan oleh Kapten Sachse pada tanggal 07 Maret 1910. Hollandia memiliki arti: Hol = lengkung; teluk land= tanah, tempat yang berteluk. Kapten Sachese juga memproklamirkan Holandia sebagai Ibu Kota Pemerintahan menggantikan Pulau Debi yang ditutup. Negeri Belanda atau Holland atau Nederland - geografinya menunjukkan keadaan berteluk-teluk. Geografi Kota Jayapura hampir sama dengan garis pantai utara negeri Belanda itu. Kondisi alam yang berlekuk-lekuk inilah yang mengilhami Kapten Sache untuk mencetuskan nama Hollandia di nama aslinya Numbay.
Panorama Tanah Papua

Pada tahun 1946 nama Holandia diubah menjadi Kota Baru, kemudian pada tahun 1951-1955 Kota Baru diganti namanya menjadi Hollandia Stad lalu diubah lagi menjadi Hollandia Binen dan kembali lagi menggunakan nama Kota Baru. Pada tanggal 31 Desember 1963 untuk pertama kalinya Presiden Pertama RI Bpk. Ir. Soekarno mengunjungi Tanah Papua dan mengganti nama Kota Baru menjadi Soekarnopura. Tahun 1965 atau tepatnya setelah terjadi Gerakan 30 September 1965 oleh PKI, maka nama Kota Soekarnopura diubah menjadi Djajapura (seiring dengan perkembangan maka sekarang dikenal dengan nama Jayapura)
Irian Jaya definitif kembali ke Indonesia 1 Maret 1963 dengan Ibu Kota Jayapura. Sejak 1 Mei 1963 sampai sekarang (2009) sudah 46 tahun berlalu. Banyak sekali kemajuan dan perubahan yang terjadi di Irian Jaya (Jayapura).
Indahnya Danau Sentani
Masyarakat Asli Papua

Belajar dari Sahabat {Abu Ubaidah bin Jarah ra.}


Kelahiran dan perkembangannya:

Abu Ubaidah bin Jarah ra. lahir di Mekah, di sebuah rumah keluarga suku Quraisy terhormat. Nama lengkapnya adalah Amir bin Abdullah bin Jarah yang dijuluki dengan Abu Ubaidah. Abu Ubaidah adalah seorang yang berperawakan tinggi, kurus, berwibawa, bermuka ceria, rendah diri dan sangat pemalu. Beliau termasuk orang yang berani ketika dalam kesulitan, dia disenangi oleh semua orang yang melihatnya, siapa yang mengikutinya akan merasa tenang.

Masuk Islam dari sejak dini:

Abu Ubaidah termasuk orang yang masuk Islam dari sejak dini, dia memeluk Islam satu hari setelah Abu Bakar sidik r.a. memeluk Islam. Dia masuk Islam bersama Abdurrahman bin Auf, Usman bin Mazun dan Arqom bin Abil Arqom di tangan Abu Bakar Sidik. Abu Bakar lah yang membawakan mereka menemui Rasulullah saw. untuk menyatakan syahadat di depan beliau. Abu Ubaidah sempat mengikuti semua peperangan bersama Rasulullah saw. Dia lah yang membunuh ayahnya yang berada di pasukan musyrikin dalam perang Badar, sehingga ayat Alquran turun mengenai dia seperti tertera dalam suarah Al Mujadilah ayat 22. Artinya, "Engkau tidak menemukan kaum yang beriman kepada Allah dan hari kiamat yang mengasihi orang-orang yang menentang Allah swt. dan Rasulullah, walaupun orang tersebut ayah kandung, anak, saudara atau keluarganya sendiri. Allah telah mematri keimanan di dalam hati mereka dan Dia bekali pula dengan semangat. Allah akan memasukkan mereka ke dalam surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, mereka akan kekal di dalamnya. Akan menyenangi mereka, di pihak lain mereka pun senang dengan Allah. Mereka itulah perajurit Allah, ketahuilah bahwa perajurit Allah pasti akan sukses. (Al-Mujadilah, 22)

Gagah dan Jujur: Rasulullah saw. menjulukinya dengan seorang yang "Gagah dan Jujur". Suatu ketika datang sebuah delegasi dari kaum Kristen menemui Rasulullah saw. Mereka mengatakan, "Ya Ayah Kasim! Kirimkanlah bersama kami seorang sahabatmu yang engkau percayai untuk menyelesaikan perkara kebendaan yang sedang kami pertengkarkan, karena kaum muslimin di pandangan kami adalah orang yang disenangi." Rasulullah saw. bersabda kepada mereka, "Datanglah ke sini nanti sore, saya akan kirimkan bersama kamu seorang yang 'gagah dan jujur'."

Dalam kaitan ini, Umar bin Khatab r.a. mengatakan, "Saya berangkat mau salat Zuhur agak cepat, sama sekali bukan karena ingin ditunjuk sebagai delegasi, tetapi karena memang saya senang pergi salat cepat-cepat. Setelah Rasulullah selesai mengimami salat Zuhur bersama kami, beliau melihat ke kiri dan ke kanan. Saya sengaja meninggikan kepala saya agar beliau melihat saya, namun beliau masih terus membalik-balik pandangannya kepada kami. Akhirnya beliau melihat Abu Ubaidah bin Jarah, lalu beliau memanggilnya sambil bersabada, 'Pergilah bersama mereka, selesaikanlah kasus yang menjadi perselisihan di antara mereka dengan adil.' Lalu Abu Ubaidah pun berangkat bersama mereka.

"Sikapnya Dalam Peristiwa Saqifah: Sepeninggal Rasulullah saw. Umar bin Khatab r.a. mengatakan kepada Abu Ubaidah bin Jarah di hari Saqifah, "Ulurkan tanganmu! Agar saya baiat kamu, karena saya mendengar Rasulullah saw. bersabda, 'Sungguh di setiap kaum terdapat orang jang jujur. Orang yang jujur di kalangan umatku adalah Abu Ubaidah.' Lalu Abu Ubaidah menjawab, 'Saya tidak mungkin berani mendahului orang yang dipercayai oleh Rasulullah saw. menjadi imam kita di waktu salat, oleh sebab itu kita seyogianya membuatnya jadi imam sepeninggal Rasulullah saw.

Jihadnya:
Abu Ubaidah bin Jarah r.a. ikut partisipasi dalam semua peperangan Islam, bahkan selalu mempunyai andil besar dalam setiap peperangan tersebut. Dia berangkat membawa pasukan menuju negeri Syam, dengan izin Allah dia berhasil menaklukkan semua negeri tersebut. Ketika wabah penyakit Taun merajalela di negari Syam, Khalifah Umar bin Khatab r.a. mengirim surat untuk memanggil kembali Abu Ubaidah. Namun Abu Ubaidah menyatakan keberatannya sesuai dengan isi surat yang dikirimkannya kepada khalifah yang berbunyi, "Hai Amirul Mukminin! Sebenarnya saya tahu, kalau kamu memerlukan saya, akan tetapi seperti kamu ketahui saya sedang berada di tengah-tengah serdadu muslimin. Saya tidak ingin menyelamatkan diri sendiri dari musibah yang menimpa mereka dan saya tidak ingin berpisah dari mereka sampai Allah sendiri menetapkan keputusannya terhadap saya dan mereka. Oleh sebab itu, sesampainya surat saya ini, tolonglah saya dibebaskan dari rencana baginda dan izinkanlah saya tinggal di sini." Setelah Umar r.a. membaca surat itu, dia menangis, sehingga para hadirin bertanya, "Apakah Abu Ubaidah sudah meninggal?" Umar menjawabnya, "Belum, akan tetapi kematiannya sudah di ambang pintu."

Biografinya:
Sepeninggal Abu Ubaidah r.a. Muaz bin Jabal berpidato di hadapan kaum muslimin yang berisi, "Hai sekalian kaum muslimin! Kalian sudah dikejutkan dengan berita kematian seorang pahlawan, yang demi Allah saya tidak menemukan ada orang yang lebih baik hatinya, lebih jauh pandangannya, lebih suka terhadap hari kemudian dan sangat senang memberi nasihat kepada semua orang dari dia. Oleh sebab itu kasihanilah dia, semoga kamu akan dikasihani Allah."

Wafatnya:
Menjelang kematian Abu Ubaidah r.a. dia memesankan kepada serdadunya sbb., "Saya pesankan kepada kalian sebuah pesan, jika kalian terima, kalian akan baik, 'Dirikanlah salat, bayar zakat, puasalah bulan Ramadan, berdermalah, tunaikan ibadah haji dan umrah, saling nasihat menasihatilah kalian, sampaikanlah nasihat kepada pimpinan kalian, jangan suka menipunya, janganlah kalian terpesona dengan keduniaan, karena betapapun seorang melakukan seribu upaya, dia pasti akan menemukan kematiannya seperti saya ini. Sungguh Allah telah menetapkan kematian untuk setiap pribadi manusia, oleh sebab itu semua mereka pasti akan mati. Orang yang paling beruntung adalah orang yang paling taat kepada Allah dan paling banyak bekalnya untuk akhirat...Assalamu alaikum warahmatullah'."

Kemudian beliau melihat kepada Muaz bin Jabal r.a. dan mengatakan, "Ya Muaz! Imamilah salat mereka." Setelah itu, Abu Ubaidah r.a. pun menghembuskan nafasnya yang terakhir.