Mei 18, 2012

KESERIUSAN DAN MIMPIMU



Seperti biasa….tulisan kali ini terilhami dari orang-orang yang ada di sekitar saya. Kali ini saya ingin bercerita tentang sebuah kalimat yang cukup menohok saya pribadi yang bersumber dari salah seorang senior.
“Kamu kurang serius mengejar mimpimu makanya semuanya terlihat jauh”

Itulah kalimat yang membuat saya selalu mencoba bangkit dari kemalasan saya yang luar biasa hebatnya mendominasi diri saya. Actually, kalimat itu bukan ditujukan kepada saya, tetapi pada teman saya yang mana kebetulan ketika kalimat tersebut di keluarkan saya berada disitu.
Tulisan ini bukan bermaksud untuk menjudge atau menjatuhkan orang lain yang berstatus sebagai ‘teman saya’ tetapi hanya sebagai segelintir pelajaran hidup dan juga pematik semangat untuk kita semua. Ok, langsung saja.
Saya mempunyai seorang teman, sebut saja namanya Yara. Yara adalah seorang mahasiswa di sebuah universitas negeri di kotanya. Yara adalah sosok yang cerdas, energik, friendly, dan sangat ramah. Sifat inilah yang membuat Yara mempunyai banyak teman dan aktif di berbagai kegiatan internal kampus maupun eksternal. Yara anak sholeh, dia juga sangat tahu akan posisinya sebagai mahasiswa dan tanggung jawabnya kepada kedua orang tuanya di kampung sehingga ia selalu berusaha sekeras mungkin untuk menyeimbangkan antara kegiatan ekstra kampusnya dengan urusan kuliah. Akan tetapi itulah manusia hanya bisa merencana, yang mana pada intinya sangat sulit seseorang bisa menjaga keseimbangan dan kesuksesan pada kedua hal sekaligus. Hal ini pun terjadi pada Yara. Ia memiliki tekad yang sangat kuat untuk menyeimbangkan keduanya, akan tetapi pada aplikasinya ternyata Yara hanya lebih fokus pada kegiatan ekstrakurikuler sementara urusan kuliahnya terbengkalai.
Tak terasa waktu hampir tujuh tahun di bangku perkuliahan pun terlewati dengan sangat cepat, sementara Yara belum bisa menuntaskan tanggung jawabnya pada orang tuanya di kampung. Setiap harinya ia selalu berkutat dengan tekad untuk mempercepat studinya, semua bagian dari kamarnya selalu ia tulisi dengan kata-kata motivasi dengan tujuan agar ia selalu bersemangat untuk menyelesaikan tugas akhirnya. Hari demi hari, dindingnya mulai penuh dengan kata-kata motivasi dan berbagai petuah-petuah. Sekali lagi saya tekankan, ia hanya berkutat dengan ‘tekad’ sementara jika ingin mengaplikasikannya membutuhkan waktu cukup lama. Jika sudah berada di depan komputernya, maka yang dilakukannya bukan langsung mengerjakan tugas akhirnya tetapi mendengar musik, menonton film, atau bahkan internetan FB sampai dini hari yang mana ia anggap itu semua sebagai pemanasan sebelum mengerjakan tugas akan tetapi ketika begitu memulai kerja ternyata tak lebih dari 1 jam ia sudah lelah dan memutuskan untuk beristirahat. Setiap hari, hal seperti ini selalu terjadi berulang-ulang dan ia mulai menganggap sebagai hal yang wajar.
Hingga pada suatu hari datang seorang senior ke rumahnya dan bertanya perkembangan tugas akhirnya. Seperti layaknya mahasiswa lain yang kurang suka dengan pertanyaan seputar tugas akhir, Yara pun hanya menjawab ‘ dalam proses kak, Insya Allah selesai secepatnya doakan sajan’. Dan tanpa disangka senior tersebut mengeluarkan kalimat tersebut
“Kamu kurang serius mengejar mimpimu makanya semuanya terlihat jauh”
Mungkin senior tersebut juga menyadari bahwa ketidakseriusan Yara selama ini yang menjadi penghambat semua tanggung jawabnya. Yara pun hanya mengiyakan, dan bertekad untuk berusaha lebih keras lagi. Meskipun begitu sampai sekarang semua itu hanya pada tingkat tekad dan slogan-slogan yang memenuhi dinding kamarnya. Yara tetaplah Yara dengan kebiasaanya, ia kurang serius menghadapi tanggung jawabnya yang sebenarnya bahkan mungkin sekarang pandangannya tentang mimpinya semakin mengabur.

Setiap dari kita pasti pernah mengalami hal yang sama dengan yang dihadapi oleh Yara, tapi selama ini kita menganggapnya sebagai sebuah pembenaran karena kita menganggap bahwa tak selamanya hidup harus dilalui dengan keseriusan dan kerja keras tetapi harus ada selingan refreshing. Akan tetapi kadar refreshing yang kita pakai justru benar-benar diluar kuota yang telah ditetapkan. Cobalah keluar sejenak dari posisi santai itu, dan pandanglah dari sisi orang lain yang melihat kebiasaan kita tersebut, maka kita akan mendapatkan pelajaran yang lebih banyak dan juga tekad kita untuk meraih mimpi tak hanya sebatas niat tapi sebuah aplikasi nyata. Keseriusan menunjukkan akan komitmenmu pada semua tanggungjawabmu.
Yara temanku hanyalah satu dari sekian ribu Yara-Yara lainnya yang ada di negeri ini dan pastikan bahwa dirimu bukanlah bagian dari Yara!

Nb: Untuk Yara, ku tunggu akhir dari perjuanganmu sobat^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar