Seperti biasa….tulisan kali ini terilhami dari
orang-orang yang ada di sekitar saya. Kali ini saya ingin bercerita tentang
sebuah kalimat yang cukup menohok saya pribadi yang bersumber dari salah
seorang senior.
“Kamu
kurang serius mengejar mimpimu makanya semuanya terlihat jauh”
Itulah kalimat yang
membuat saya selalu mencoba bangkit dari kemalasan saya yang luar biasa
hebatnya mendominasi diri saya. Actually, kalimat itu bukan ditujukan kepada
saya, tetapi pada teman saya yang mana kebetulan ketika kalimat tersebut di
keluarkan saya berada disitu.
Tulisan ini bukan
bermaksud untuk menjudge atau menjatuhkan orang lain yang berstatus sebagai
‘teman saya’ tetapi hanya sebagai segelintir pelajaran hidup dan juga pematik
semangat untuk kita semua. Ok, langsung saja.
Saya
mempunyai seorang teman, sebut saja namanya Yara. Yara adalah seorang mahasiswa
di sebuah universitas negeri di kotanya. Yara adalah sosok yang cerdas,
energik, friendly, dan sangat ramah. Sifat inilah yang membuat Yara mempunyai
banyak teman dan aktif di berbagai kegiatan internal kampus maupun eksternal.
Yara anak sholeh, dia juga sangat tahu akan posisinya sebagai mahasiswa dan
tanggung jawabnya kepada kedua orang tuanya di kampung sehingga ia selalu
berusaha sekeras mungkin untuk menyeimbangkan antara kegiatan ekstra kampusnya
dengan urusan kuliah. Akan tetapi itulah manusia hanya bisa merencana, yang
mana pada intinya sangat sulit seseorang bisa menjaga keseimbangan dan
kesuksesan pada kedua hal sekaligus. Hal ini pun terjadi pada Yara. Ia memiliki
tekad yang sangat kuat untuk menyeimbangkan keduanya, akan tetapi pada
aplikasinya ternyata Yara hanya lebih fokus pada kegiatan ekstrakurikuler
sementara urusan kuliahnya terbengkalai.
Tak terasa
waktu hampir tujuh tahun di bangku perkuliahan pun terlewati dengan sangat
cepat, sementara Yara belum bisa menuntaskan tanggung jawabnya pada orang
tuanya di kampung. Setiap harinya ia selalu berkutat dengan tekad untuk
mempercepat studinya, semua bagian dari kamarnya selalu ia tulisi dengan
kata-kata motivasi dengan tujuan agar ia selalu bersemangat untuk menyelesaikan
tugas akhirnya. Hari demi hari, dindingnya mulai penuh dengan kata-kata
motivasi dan berbagai petuah-petuah. Sekali lagi saya tekankan, ia hanya
berkutat dengan ‘tekad’ sementara jika ingin mengaplikasikannya membutuhkan
waktu cukup lama. Jika sudah berada di depan komputernya, maka yang
dilakukannya bukan langsung mengerjakan tugas akhirnya tetapi mendengar musik,
menonton film, atau bahkan internetan FB sampai dini hari yang mana ia anggap
itu semua sebagai pemanasan sebelum mengerjakan tugas akan tetapi ketika begitu
memulai kerja ternyata tak lebih dari 1 jam ia sudah lelah dan memutuskan untuk
beristirahat. Setiap hari, hal seperti ini selalu terjadi berulang-ulang dan ia
mulai menganggap sebagai hal yang wajar.
Hingga pada
suatu hari datang seorang senior ke rumahnya dan bertanya perkembangan tugas
akhirnya. Seperti layaknya mahasiswa lain yang kurang suka dengan pertanyaan
seputar tugas akhir, Yara pun hanya menjawab ‘ dalam proses kak, Insya Allah
selesai secepatnya doakan sajan’. Dan tanpa disangka senior tersebut
mengeluarkan kalimat tersebut
“Kamu kurang serius mengejar mimpimu makanya semuanya terlihat jauh”
Mungkin
senior tersebut juga menyadari bahwa ketidakseriusan Yara selama ini yang
menjadi penghambat semua tanggung jawabnya. Yara pun hanya mengiyakan, dan
bertekad untuk berusaha lebih keras lagi. Meskipun begitu sampai sekarang semua
itu hanya pada tingkat tekad dan slogan-slogan yang memenuhi dinding kamarnya.
Yara tetaplah Yara dengan kebiasaanya, ia kurang serius menghadapi tanggung
jawabnya yang sebenarnya bahkan mungkin sekarang pandangannya tentang mimpinya
semakin mengabur.
Setiap dari kita pasti pernah mengalami hal yang sama dengan yang
dihadapi oleh Yara, tapi selama ini kita menganggapnya sebagai sebuah
pembenaran karena kita menganggap bahwa tak selamanya hidup harus dilalui
dengan keseriusan dan kerja keras tetapi harus ada selingan refreshing. Akan
tetapi kadar refreshing yang kita pakai justru benar-benar diluar kuota yang
telah ditetapkan. Cobalah keluar sejenak dari posisi santai itu, dan pandanglah
dari sisi orang lain yang melihat kebiasaan kita tersebut, maka kita akan
mendapatkan pelajaran yang lebih banyak dan juga tekad kita untuk meraih mimpi
tak hanya sebatas niat tapi sebuah aplikasi nyata. Keseriusan menunjukkan akan
komitmenmu pada semua tanggungjawabmu.
Yara temanku hanyalah satu dari sekian ribu Yara-Yara lainnya yang ada
di negeri ini dan pastikan bahwa dirimu bukanlah bagian dari Yara!
Nb:
Untuk Yara, ku tunggu akhir dari perjuanganmu sobat^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar