1.
Sejarah
Singkat
Revolusi Industri
yaitu perubahan yang cepat di bidang ekonomi yaitu dari kegiatan ekonomi
agraris ke ekonomi industri yang menggunakan mesin dalam mengolah bahan mentah
menjadi bahan siap pakai. Revolusi Industri telah mengubah cara kerja manusia
dari penggunaan tangan menjadi menggunakan mesin. Istilah "Revolusi
Industri" diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste Blanqui di pertengahan abad ke-19.
Revolusi ini ditandai dengan penyebaran
Pencerahan, keberhasilan para filsuf dan karya
- karya mereka. Mereka berupaya memperluas kemampuannya dalam menguasai
alam dan memperbanyak pengetahuannya. Yang terpenting, dalam kaitannya dengan
ekonomi, mereka bertekad mengurangi dan mengganti kerja kasar atau tenaga
manusia dengan mesin. Kecenderungan ini terjadi menjelang tahun 1750, di
Prancis, Jerman, Nederland dan terutama di Inggris.
Revolusi industri, pertama kali, ditandai
dengan penggunaan mesin untuk pabrik pemintalan kapas. Dari tahun 1760-1870
banyak disaksikan penggunaan mesin-mesin ini. Salah satu yang dikembangkan
adalah mesin pemintal benang yang diberi nama “Jenny” yang diciptakan James
Hargreaves, pada tahun 1767. Penemuan-penemuan ini, pada gilirannya mendorong
munculnya sistem pabrik. Pada perkembangan selanjutnya, dengan ditemukan mesin
uap yang bisa dipergunakan sebagai penggerak mesin berat, sistem pabrik menjadi
semakin berkembang. Pada gilirannya,
sistem kerja mesin-mesin dalam pabrik ini kemudian melahirkan temuan-temuan
mesin baru yang mendorong lahirnya industri-industri besar berikutnya.
Pada tahap
berikutnya, munculnya industri-industri besar hasil penemuan mesin-mesin
“sederhana” sebelumnya, melahirkan penemuan dalam bidang tranportasi, kereta
api, kendaraan bermesin (otomobil), navigasi uap (kapal uap), telegram dan
alat-alat pertanian. Kenyataan ini,
pada gilirannya juga melahirkan industri baru untuk mendukung penemuan-penemuan tersebut.
2.
Dampak
Revolusi Industri
Penemuan
tidak hanya di Inggris melainkan juga merambah ke negara lain seperti Perancis,
Italia, Belanda, Amerika Serikat , dst. Pada tahun 1851 ratu Victoria membuka
pameran mesin-mesin. Selain itu pada tampak bertebaran pusat-pusat industri dan
pertambangan di seluruh Inggris.
1. Dampak politik:
· Persaingan menguasai tanah jajahan
· Timbulnya kapitalisme modern. Kapitalisme adalah susunan ekonomi yang berpusat pada keberuntungan perseorangan, di mana uang memegang peranan yang sangat penting.
· Tanah jajahan untuk tempat penanaman modal, pemasaran hasil industri, sumber bahan mentah.
Di dalam kapitalisme modern ini, si kapitalis merupakan produsen, pedagang dan distributor. Sebagai produsen ia membutuhkan bahan mentah untuk kebutuhan industri, serta sebagai pedagang atau pembagi barang-barang hasil produksi industri ia membutuhkan pasar. Untuk menjamin kebutuhan-kebutuhan itu ia mempengaruhi politik negaranya supaya mendapat tanah-tanah jajahan yang dapat digunakan sebagai sumber pengambilan bahan mentah dan pasar barang industri. Oleh karena itu, akhirnya apa yang disebut dengan kapitalisme modern terjadi.
2. Dampak sosial:
· Muncul pusat-pusat industri
· Terjadinya urbanisasi, di mana penduduk daerah pertanian berduyun-duyun pindah ke kota-kota industri untuk bekerja sebagai buruh perusahaan sehingga lahan pertanian menjadi kosong, sedangkan daerah industri sangat padat pendudukannya.
· Polusi udara
· Peningkatan mutu kualitas kehidupan masyarakat, hidup menjadi lebih dinamis, manusia bisa menciptakan berbagai produksi untuk memenuhi kebutuhannya.
·
Nasib
buruh tidak diperhatikan, terutama pengunaan buruh anak-anak dan wanita. upah
buruh yang murah menyebabkan timbulnya keresahan yang berakibat pada munculnya
kriminalitas dan kejahatan. Harga barang menjadi murah. Mengapa bisa murah?
Coba bayangkan berapa ongkos produksi sehelai baju yang diproduksi dengan mesin
dibandingkan produksi dengan alat-alat tradisional!
·
Timbulnya golongan borjuis dan golongan buruh. Pertentangan antara kedua
golongan tersebut menimbulkan sosialisme dan kemudian komunisme.
3.
Solusi
Revolusi Industri
Upaya untuk
memperbaiki nasib buruh dan masalah sosial di Inggris melahirkan aliran
sosialisme dan revolusi sosial yang ditandai dengan keluarnya undang-undang
berikut ini:
1. Catholic Emancipation Bill (1829) menetapkan hak yang sama bagi umat protestan dan katolik untuk
menjadi pegawai negeri dan anggota parlemen . Sebelumnya berlaku Test Act sejak
tahun 1673 yang melarang umat katolik menjadi pegawai negeri dan anggota
Parlemen, sehingga mereka banyak yang pindah terutama ke Amerika.
2.
Abolition Bill (1833)
berisi penghapusan system perbudakan di daerah jajahan Inggris.
3.
Factory Act
(1833) yang menetapkan:
a.
Anak-anak yang berusia 9 tahun tidak boleh dipekerjakan
sebagai buruh perusahaan dan tambang.
b.
Anak -anak di
atas usia 9 tahun boleh bekerja 9 jam sehari dengan 2 jam mendapat pendidikan
dari majikan.
Pada tahun 1842 muncul undang-undang yang melarang kaum
wanita dan anak-anak untuk bekerja di perusahaan tambang. Mengapa demikian?
karena keadaan yang menyedihkan seperti pada gambar 1.6, mereka bekerja di
lorong-lorong pertambangan yang gelap di bawah tanah dengan badan dirantai.
Bekerja lebih dari 10 jam per hari dengan gaji rendah.
4.
Poor Law
(1834) berisi pendirian rumah-rumah bagi pengemis dan penganggur agar tidak
berkeliaran. Bantuan bagi yang berusia lanjut serta perawatan bagi penganggur
dan pengemis yang cacat atau sakit.
Download disini! Revolusi Industri pdf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar